selamat datang di blog saya :D
Kamis, 21 April 2011
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi dalam Organisasi
Definisi Komunikasi dalam Organisasi. Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
 
Definisi Komunikasi dalam Organisasi. Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Steward  L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan ada tiga  model dalam komunikasi:
1.  model komunikasi linier (one-way communication), dalam model  ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon  yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya  bersifat monolog.
2. model  komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama,  pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang  berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan  memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai  komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. model  komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat  dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau  lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif.  Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Proses Komunikasi
Dalam dataran teoritis, paling tidak kita  mengenal atau memahami komunikasi dari dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif  kognitif.  Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif  kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai  kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian.   Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan  kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang  lainnya.  Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver  akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh  karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
2. Perspektif  perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang  komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha  mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver.  Masih dalam  perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya  satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal  tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons.  Kedua  pengertian komunikasi yang disebut terakhir.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang  berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi dalam organisasi  atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu  sistem pemrosesan informasi (information-processing system).  Maksudnya,  seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh  informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
Informasi yang didapat memungkinkan setiap  anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti  informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai  perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran  manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi  ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.   Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan  keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi  Regulatif
Fungsi regulatif ini  berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu  organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang  berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
1)    Atasan atau orang-orang yang berada  dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk  mengendalikan semua informasi yang disampaikan.  Disamping itu mereka  juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah,  sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada  lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya  dilaksanakan sebagaimana semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan  untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
a)  keabsahan pimpinan dalam penyampaikan  perintah
b)  kekuatan pimpinan  dalam memberi sanksi
c)   kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus  sebagai pribadi
d)  tingkat  kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
2)    Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan  regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan  membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh  dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi  Persuasif
Dalam mengatur suatu  organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil  sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak  pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi  perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan  akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan  sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi  Integratif
Setiap organisasi  berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat  dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran  komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut  (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran  komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa  istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.   Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk  berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Hambatan dalam  komunikasi organisasi
Hambatannya  adalah apabila saluran komunikasi dalam organisasi tidak berjalan atau  digunakan sebagaimana mestinya, karena hal ini berpengaruh terhadap  operasional organisasi seperti perusahaan. Organisasi terdiri atas  sejumlah orang melibatkan keadaan saling bergantung kebergantungan  memerlukan koordinasi- koordinasi mensyaratkan komunikasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar