selamat datang di blog saya :D
Selasa, 04 Januari 2011
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Frederick W.Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Dennnga menggunakan studi waktu-dan-gerak ia mencari cara yang terbaik bagi pekerja pabrik baja Amerika untuk melakukan kerja kasar, seperti menyekop batubara.
Dengan mempelajari besar kecilnya ukuran sekop untuk material yang berbeda besarnya, ia dapat meningkatkan produktivitas pekerja dari 16 menjadi 59 ton/hari. Taylor percaya bahwa dengan memaksimalkan produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan pendapatan bagi karyawan. Manajemen dengan cepat berubah menjadi manajemen ilmah. Namun, satu persatu buruh menentangnya karena hal ini dianggap tidak berperikemanusiaan.
Standar Penampilan. Perhatian Taylor ditujukan pada tingkat pekerja dalam organisasi. Ia menganjurkan penggunaan standar penampilan, yaitu pencapaian tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan. Walaupun bukan dalam wilayah kerja Taylor, gagasan standarnya ini dapat diterapkan juga dalam manajemen. Jika pekerja dan manajer memenuhi standarnya, maka perusahaan akan dapat mencapai tujuannya.
Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit organisasi. Standar adalah ukuran penampilan yang jika dipenuhi, akan menghasilkan tujuan yang dicanangkan. Sebagai contoh tujuan penyejuk ruangan atau AC adalaaah untuk kenyamanan manusia. Sedangkan standart adalah setting pengaturan udara yang membuat ketetapan suhu yang diterima. Tujuan perusahaan dan unitnya cenderung berupa statement yang luas dan umum. Standar dapat ditetapkan dalam perusahaan, unit organisasinya, dan bahkan pada tiap karyawannya. Standar harus dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat diukur sehingga tingkat penapaiannya dapat diukur.
Teori Organisasi Klasik
1. manajer mencapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali dengan para
karyawan.
2. merancang organisasi perlu diperhatikan empat kaidah dasar yaitu koordinasi,
prinsip skallar, prinsip fungsional, prinsip staf.
Manajemen Tradisional
1. tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
2. manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak
selalu mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.
Manajemen Modern
1. manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat.
2. manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
3. organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus dengan situasi.
4. pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat di butuhkan.
Inilah perbedaan-perbedaan yang dapat diuraikan dari beberapa ilmu manajemen-
manajemen yang telah dibahas diatas.
Manajemen Klasik
1. pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis.
2. investasi terbesar adalah karyawan
3. tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. adanya skema pembagian keuntungan.
TEORI PERILAKU
Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya pendekatan baru yang lebih sering dikenal sebagai pendekatan/aliran perilaku.
Dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi dan dengan metoda penelitian yang lebih sempurna, para peneliti ini lebih terkenal sebagai “behavioral scientists” dari pada “human relations theorists”. Diantaranya yang terkenal adalah Argyris, Maslow dan Mc. Gregor yang lebih meng- utamakan “self actualizing man” dari pada hanya sekedar “social man” dalam memberi dorongan kepada karyawan. Teori Mayo kemudian ditingkatkan lagi oleh aliran yang lebih maju lagi, yaitu manusia tidak hanya didorong oleh berbagai kebutuhan yang seringkali cukup aneh yang dikenal dengan konsep “complex-man”. Karena tidak ada dua orang yang persis sama, maka seorang manajer yang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan setiap individu agar dapat mempengaruhi individu tersebut.
Selain beberapa nama diatas, tokoh-tokoh aliran perilaku organisasi ini adalahs sebagai berikut :
1. ABRAHAM MASLOW
Maslow (1908-1970) seorang psikolog humanistis, dari USA memperkenalkan teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi adalah membangun integritas seseorang. Dia belajar psikologi di Universitas Wisconsin dan memperdalam Psikologi Gestait di Sekolah Penelitian Sosial, New York tahun 1951, mengepalai Departemen Psikologi Universitas Brandeis, Waltham, Massachusetts.
Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam penjelasan nya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
Tingkatan Kebutuhan manusia menurut Maslow sebagai berikut :
(1) Kebutuhan Fisologis, hampir semua kebutuhan dasar manusia kebutuhan akan pemelioharaan biologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik.
(2) Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan dan kepastian dalam kehidupan sehari-hari.
(3) Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang, rasa memiliki dalam hubungan dengan orang lain.
(4) Kebutuhan Harga Diri secara Penuh, kebutuhan akan harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan diri dan dianggap ahli.
(5) Kebutuhan Aktualisasi Diri, tingkat kebutuhan yang paling tinggi, kebutuhan akan “self fulfilment” berkembang dan menggunakan kemampuannya.
2. DOUGLAS MC. GREGOR
Dikenal dengan teori X dan teori Y-nya.
Teori X berasumsi bahwa Karyawan Teori Y berasumsi bahwa Karyawan
Tidak suka bekerja Suka bekerja
Tidak membuat ambisi Mampu mengendalikan diri
Tidak bertanggung jawab Menyukai tanggung jawab
Enggan untuk berubah Penuh imajinasi dan kreasi
Lebih suka dipimpin dari pada memimpin Mampu mengarahkan dirinya sendiri
3.FREDRICK HEZBERG
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. ROBERT BLAKE & JANE MOUTON
Membahas lima Gaya Kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
5. RENSIS LINKERT
Mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem : 1. exploatif-otoritatif sampai, 4. partisipatif kelompok.
6. FRED FIEDLER
Menyarankan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan
7. CHRIS ARGYRIS
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
8. EDGAR SCHIEN
Banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain nya.
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
(1) Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
(2) Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
(3) Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
(4) Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku :
(1) Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagal an pencapaian tujuan organisasi.
(2) Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen.
(3) Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuh an mereka.
(4) Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibat an para karyawan.
(5) Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekerjaan tersebut.
(6) Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan.
TEORI KUANTITATIF (Riset Operasi & Ilmu Manajemen)
Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Team Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Team ini terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru, membentuk team riset operasi seperti yang dibentuk Inggris. Komputer digunakan untuk menghitung model-modek matematika yang dikembangkan.
Ketika perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut kemudian diaplikasikan ke Industri. Industri juga mengalami per-kembangan pesat dengan persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak dapat lagi dipecahkan dengan metode-metode konvensional. Model riset operasi diperlukan dalam hal ini. Beberapa model riset operasi : CPM (Critical Path Method) yang digunakan untuk merencanakan proyek, teori antrian untuk memecahkan persoalan antrian.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi adalah : pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-even, programasi lenier (linear programming). Manajemen operasi sering dianggap sebagai aplikasi dari riset operasi.
Sumbangan Teori Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Model-model yang dikembangkan sangat sesuai untuk fungsi tersebut. Sebagai contoh, model CPM bermanfaat untuk perencanaan dan pengen dalian proyek. Pendekatan tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhana kan menjadi model matematika. Meskipun nampaknya model matematika dengan formula-formula yang sulit dimengerti sangat kompleks, tetapi model tersebut bermaksud menyederhanakan dunia nyata yang sangat kompleks. Dengan model matematika, faktor-faktor yang penting dapat dilihat dan diberi perhatian ekstra.
Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnya model kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat persoalan peri laku dan psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.
EVOLUSI TEORI
MANAJEMEN SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG MANAJEMEN
Pembahasan dan pemahaman perkembangan teori-teori manajemen sangat diperlukan guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam organisasi yang terus mengalami perubahan. Tiga pandangan utama tentang manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
• Pendekatan klasik (the classical approaches), yang dikenal sebagai aliran manajemen ilmiah (scientific management) dan teori organisasi klasik/prinsip-prinsip administrative (administrative principles) serta organisasi birokrasi (bureaucratic organization) yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan prinsip-prinsip universal untuk berbagai situasi manajemen.
• Pendekatan sumber daya manusia (the human resources approaches), yang dikenal juga sebagai aliran perilaku, yaitu pendekatan pada studi manajemen tentang kebutuhan manusia, kerja kelompok serta peranan faktor-faktor social di tempat kerja.
• Pendekatan kauntitatif atau pendekatan ilmu manajemen (the quantitative or management science approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan teknik-teknik matematis dalam memecahkan masalah manajemen dalam sebuah organisasi.
• Pendekatan modern (modern approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan pandangan system dan pemikiran kontingensi berdasarkan komitmen terhadap mutu dan kinerja yang tinggi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar